Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp RakyatNTT.ID
+ Gabung
oleh: Robert Kadang
Sundun rongko’ta massolanasang, belanna ma’dinki nabungkaran lalan Puang Matua sipulung lante kombonganna Puang Matua, Gereja Toraja Jemaat Kupang. Tarannuan kumua Ia mo Puang latontong ussaladanki massolanasang sia tontong umpassakkeki lan mintu a’gan katuanta sia lanlu tananan dapo’ta pantan – pantan ki’ simisata massolanasang, amin.
Seharian berada di pelataran Gereja Toraja Jemaat Kupang, serasa di kampung halaman, Toraja maelo’. Nuansa, cita rasa, hingga pesonanya, membawa angan sesaat seperti di kampung sendiri. Terdengar gora-gora to minaa. Bate yang menjulang ke angkasa. Deretan lantang yang ditempati kelompok-kelompok arisan. Warna-warni busana Toraja, minus beta. Pasalnya, lagi menjalankan profesi sebagai jurnalis. Lalu di akhir, ada menu pa’piong duku bai plus duku tedong, yang disaji dalam balutan makan bersama. Mammi’ tongan, membuat kami lahap menikmatinya.
Prosesi ritus pentahbisan Gereja Toraja Jemaat Kupang, bak mendapat restu Sang Pencipta. Semilir angin yang sejuk, pun di bawah siraman matahari yang enggan keluar dari tempat peraduannya, seakan mengerti, ada sekelompok diaspora Toraja Kupang sedang menggelar ritus keagamaan. Klik.., benar-benar serasa di kampung sendiri, di Toraja.



WA Channel
Ikuti Kami
Subscribe
Tinggalkan Balasan