Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp RakyatNTT.ID
+ Gabung
KOMPLEKSITAS era modern dengan gempuran kemajuan teknologi yang begitu massif. Akankah manusia Indonesia, lebih khusus masyarakat NTT, dapat menyesuaikan perkembangan atau ditinggalkan? Butuh adaptasi terhadap perubahan teknologi dan inovasi menjadi bagian integral yang tidak terpisah dari berbagai aspek kehidupan manusia. Namun perkembangan teknologi butuh batas etis dalam penggunaannya.
Jumlah penduduk Indonesia berada di posisi keempat terbanyak di dunia. Tentu menjadi beban bagi negara agar dapat mengembangkan kemampuan dari setiap penduduknya. Karena Revolusi Industri 4.0 telah dimulai sehingga, negara dituntut memiliki penduduk yang mempunyai kecakapan yang baik agar dapat bersaing di lingkup internasional.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia akan terus mengalami peningkatan, menurut data BPS diprediksikan Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk hingga 305,6 juta jiwa, dengan 70% usia produktif.
Penduduk yang memiliki kecakapan yang baik dan mampu memanfaatkan teknologi, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi tersebut. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2035 Indonesia diprediksikan akan mendapat bonus demografi.
Sumber daya manusia yang rendah akan mengakibatkan tingginya angka pengangguran (Setyaningrum, Sawiji, and Ninghardjanti 2018). Perguruan tinggi selalu menyumbangkan pengangguran di setiap tahunnya. Melihat data BPS tahun 2017 Jumlah pengangguran terbuka sebesar 5,33% atau sebesar 7.01 juta jiwa, sebesar 4,98% disumbangkan oleh pengangguran dari perguruan tinggi.



WA Channel
Ikuti Kami
Subscribe
Tinggalkan Balasan