Banyuwangi, RakyatNTT.ID Musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Jumat malam meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan penyintas.

Salah satunya adalah Eka Toniansyah, yang berhasil selamat namun kehilangan ayah tercinta.

Eka menceritakan detik-detik mencekam saat kapal mulai miring dan penumpang panik. Di tengah upaya menyelamatkan diri, Eka juga mencoba menyelamatkan ayahnya dari ganasnya ombak.

“Bapak sudah tidak ada. Saya peluk tubuh bapak saat mau tenggelam dalam ombak,” ucap Eka penuh pilu, Sabtu (5/7/2025).

Eka bersama puluhan penumpang lainnya berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan dan nelayan lokal, setelah bertaruh nyawa melawan cuaca ekstrem.

Pemerintah Kerahkan Kekuatan Penuh Cari Korban

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa upaya pencarian korban kapal tenggelam ditingkatkan secara maksimal. Pemerintah mengerahkan seluruh sumber daya dari laut, udara, dan darat, didukung teknologi mutakhir.

“Kita kerahkan seluruh kekuatan—Basarnas, TNI, Polri, KNKT, termasuk alutsista bawah laut dari Koarmada II,” kata Menhub Dudy dalam konferensi pers Minggu (6/7/2025).

Teknologi Canggih Dikerahkan: KRI Fanildo 732 dan 22 Penyelam Ahli

Pada hari ketiga pencarian, armada diperkuat oleh KRI Fanildo 732, kapal perang yang mampu mendeteksi objek bawah laut hingga kedalaman 400 meter, menggunakan teknologi sonar canggih.