Kupang, RakyatNTT.ID – Universitas Nusa Cendana (Undana) kini memiliki sebuah inisiatif revolusioner dalam pengelolaan lingkungan: Bank Sampah Undana.

Didirikan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Undana, bank ini bukan sekadar tempat mengumpulkan sampah—melainkan representasi dari transformasi budaya kampus menuju lingkungan hijau dan berkelanjutan.

Berlokasi di samping Gedung ICT Centre Undana, bank ini beroperasi setiap Jumat pukul 10.00–14.00 WITA. Di sinilah mahasiswa, dosen, staf, hingga masyarakat sekitar menyetorkan sampah terpilah seperti botol plastik, kemasan sachet, dan kertas.

Sampah-sampah tersebut kemudian ditimbang dan dicatat dalam sistem tabungan digital, yang telah dilatih menggunakan software manajemen keuangan. Setiap kilogram sampah bernilai—menjadi saldo tabungan layaknya di bank konvensional.

Bank Sampah Undana muncul sebagai respon nyata atas krisis limbah plastik yang kian mendesak. Gagasan ini digodok pasca kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Limbah Sampah Plastik dan pelatihan manajemen keuangan untuk kelompok bank sampah yang digelar DWP Undana.

Ketua DWP Undana, Hembang Murni Pancasilawati-Sanam, menegaskan bahwa bank ini adalah bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. “Bukan sekadar mengumpulkan sampah, tapi membangun kesadaran kolektif bahwa sampah punya nilai ekonomi,” ujarnya.