Teheran, RakyatNTT.ID Ketegangan antara Israel dan Iran semakin meningkat setelah serangan udara menghantam kawasan perumahan di Provinsi Gilan, Iran utara, Selasa (24/6).

Wakil gubernur setempat mengonfirmasi bahwa sembilan orang tewas dan 33 lainnya terluka akibat ledakan yang menghancurkan empat bangunan tempat tinggal.

“Sebanyak 16 dari korban luka adalah wanita dan anak-anak. Lima di antaranya masih dirawat di rumah sakit, sementara 28 lainnya sudah dipulangkan untuk rawat jalan,” ungkap pejabat tersebut kepada Kantor Berita Tasnim.

Serangan ini menambah panjang daftar korban sipil akibat konflik yang memanas sejak Israel melancarkan operasi militer terhadap Iran pada 13 Juni. Data dari Kementerian Kesehatan Iran mencatat, hingga kini 430 warga sipil tewas dan lebih dari 3.500 luka-luka.

Aksi balasan terus terjadi. Hanya beberapa jam setelah serangan awal Israel, Iran langsung membalas. Konflik bereskalasi cepat hingga puncaknya pada 22 Juni, ketika jet tempur Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran. Sebagai tanggapan, Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS Al Udeid di Qatar, meski pihak AS melaporkan tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar.

Di tengah ketegangan tersebut, Presiden AS Donald Trump pada 24 Juni mengumumkan bahwa Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata menyeluruh. Pemerintah Israel juga menyatakan bahwa semua target operasi telah selesai dilaksanakan. (*/rnc)