Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp RakyatNTT.ID
+ Gabung
Jakarta, RakyatNTT.ID – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa program Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih bukan sekadar proyek ekonomi rakyat, tetapi juga menjadi strategi besar dalam memperkuat keuangan daerah dan mempercepat perputaran ekonomi nasional.
Dalam keterangan resminya, Senin (3/11/2025), Tito mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp210 triliun, di luar dana cadangan, yang akan mulai digelontorkan ke daerah paling lambat Februari 2026.
“Ini luar biasa karena biasanya awal tahun belanja daerah lamban. Dengan Rp210 triliun turun di awal, ekonomi daerah bisa bergerak sejak awal tahun,” ujar Tito.
Rp210 Triliun untuk Fasilitas Kopdeskel dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan gerai dan fasilitas Kopdeskel Merah Putih di seluruh Indonesia dengan sistem padat karya, memanfaatkan tenaga kerja dan sumber daya lokal di setiap daerah.
Menurut Tito, hal ini akan memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi daerah, terutama bagi wilayah yang masih beradaptasi dengan skema Transfer ke Daerah (TKD) dan masih bergantung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kopdeskel akan menjadi penggerak ekonomi di tingkat desa dan kelurahan. Program ini membantu menurunkan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan menjaga stabilitas ekonomi,” jelas Mendagri.
Kopdeskel Didorong jadi Alat Intervensi Ekonomi Desa
Tito menegaskan bahwa keberadaan koperasi di setiap desa akan memudahkan pemerintah dalam melakukan intervensi ekonomi secara langsung, termasuk dalam menjaga inflasi dan memperbaiki rasio ketimpangan (gini ratio).




WA Channel
Ikuti Kami
Subscribe