Kupang, RakyatNTT.ID Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian dalam Rangka Percepatan Swasembada Pangan dan Sosialisasi Pembentukan Brigade Pangan Non Rawa secara daring dari Rumah Jabatan Gubernur, Jumat (15/8/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Melki menegaskan bahwa kunci swasembada pangan di NTT terletak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) petani dan penyuluh. Ia menyoroti fakta bahwa mayoritas petani di desa masih mengelola lahan secara ekstensif dengan produktivitas rendah.

“NTT harus meningkatkan indeks pertanaman dari IP 1 menjadi IP 2 atau IP 3 melalui optimasi lahan, program CSR, dan pelatihan intensif,” ujar Gubernur.

Ia menambahkan, potensi pertanian NTT tidak hanya terletak pada sawah, tetapi juga lahan kering yang dapat dimanfaatkan untuk padi gogo berkat kondisi kemarau basah.

Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang, untuk mempercepat program swasembada pangan.

Dalam konteks nasional, Inpres Nomor 3 Tahun 2025 menarik kewenangan pengelolaan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) ke tingkat pusat, demi meningkatkan efektivitas penyuluhan.