Kupang, RakyatNTT.ID Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Masyarakat, nelayan, hingga operator transportasi laut diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem.

BMKG mencatat, pola angin dominan bergerak dari Timur Laut hingga Tenggara dengan kecepatan 6–25 knot. Kondisi ini berpotensi memicu gelombang laut tinggi yang berbahaya bagi aktivitas pelayaran.

Wilayah Perairan yang Terdampak

Kecepatan angin tertinggi terpantau di sejumlah perairan strategis, di antaranya:

  • Selat Sape
  • Selat Alor
  • Perairan selatan Alor–Pantar
  • Selat Sumba
  • Laut Sawu
  • Selat Ombai

Selain itu, perairan selatan Sumba, Sabu–Raijua, utara Timor, utara Kupang–Rote, Selat Pukuafu, serta selatan Timor–Rote juga mengalami peningkatan kecepatan angin yang signifikan.

Dampak Terhadap Aktivitas Laut

BMKG menegaskan bahwa kondisi ini berisiko besar bagi kapal nelayan, kapal kecil, serta transportasi laut antar pulau. Pelayaran di wilayah terdampak harus dilakukan dengan ekstra hati-hati untuk mencegah kecelakaan laut.

“Seluruh kegiatan perikanan dan pelayaran di wilayah tersebut sebaiknya dilakukan dengan penuh kewaspadaan,” imbau BMKG dalam keterangan resminya.

Kesiapsiagaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah

BMKG mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah daerah terus memantau informasi terbaru mengenai cuaca dan kondisi laut melalui kanal resmi. Langkah kesiapsiagaan sangat penting guna mengurangi risiko dari cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang berpotensi mengganggu aktivitas sosial-ekonomi masyarakat pesisir NTT. (*/rnc)