Kupang, RakyatNTT.ID Pemerintah Kota Kupang memberikan perhatian serius atas kejadian keracunan massal yang dialami ratusan siswa SMPN 8 Kupang, yang diduga berasal dari makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini, 8 siswa masih menjalani perawatan di RSUD SK Lerik.

Wali Kota Kupang, dr. Chris Widodo, Rabu (23/7/2025), menjelaskan bahwa mayoritas siswa telah pulih, meski ada sebagian kecil yang masih dalam observasi karena mengalami gejala ringan.

“Itu masih ada gejala tetapi ringan saja, nanti kita observasi lagi besok,” ujar Chris.

Respon Wali Kota dan Klarifikasi Isu Penolakan MBG

Menanggapi kekhawatiran sejumlah sekolah yang mulai menolak Program MBG, Wali Kota Chris mengimbau agar tidak ada narasi negatif berlebihan yang dapat menghambat program bergizi yang bermanfaat ini.

“Anak-anak tidak perlu trauma, media pun kita harapkan jangan ada narasi yang negatif. Bayangkan kalau kita sebarkan narasi yang negatif, contohnya SMP N 5 sudah mulai takut, akhirnya program ini tidak berjalan,” tegasnya.

Menurutnya, Pemkot Kupang bersama tim pengawas kualitas makanan telah memperketat pemantauan terhadap dapur umum yang menyediakan makanan MBG. Dengan begitu, potensi kejadian serupa bisa dicegah di masa mendatang.

Pemkot Tunggu Investigasi Balai POM dan Kepolisian

Saat ini, Pemerintah Kota Kupang masih menunggu hasil investigasi resmi dari Balai POM dan pihak kepolisian terkait dugaan penyebab keracunan massal. Dugaan sementara mengarah pada makanan MBG yang dikonsumsi oleh siswa, namun belum ada kesimpulan final.