Teheran, RakyatNTT.ID Pemerintah Iran akhirnya mengungkap jumlah korban dari serangan militer Israel yang berlangsung selama 12 hari, mulai 13 hingga 24 Juni. Sedikitnya 56 personel militer Iran dilaporkan tewas, mencakup prajurit hingga jajaran perwira tinggi.

Namun, angka ini hanya mewakili sekitar 10 persen dari total korban jiwa. Menurut data Kementerian Kesehatan Iran, total 606 orang tewas dan lebih dari 5.300 lainnya terluka, yang menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah warga sipil.

Militer Iran tidak secara detail membeberkan pangkat ataupun jabatan seluruh personel yang gugur. Meski begitu, sejumlah figur militer penting dilaporkan menjadi korban, termasuk:

  • Hossein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), yang disebut tewas saat berada di markas komando militer di Teheran saat serangan udara Israel pada 13 Juni.
  • Gholamali Rashid, Komandan Markas Pusat Khatam Al Anbiya IRGC, juga dilaporkan gugur.
  • Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran.
  • Ali Shadmani, Kepala Staf Perang Angkatan Bersenjata, yang dilaporkan meninggal beberapa hari setelah serangan.

Laporan dari stasiun televisi pemerintah Iran, IRIB, menegaskan bahwa serangan tersebut menargetkan pusat komando militer vital di ibu kota Teheran.

Respons Iran dan Jumlah Korban di Israel

Sebagai balasan, Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel. Berdasarkan data dari Universitas Ibrani Yerusalem, sebanyak 29 warga Israel tewas dan lebih dari 3.400 orang terluka akibat serangan balasan tersebut.