Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp RakyatNTT.ID
+ Gabung
oleh: Robert Kadang
Satu kata untuk Gereja Toraja Jemaat Kupang, “ikonik”. Dalam konteks seni budaya, ikonik dianggap sebagai representasi visual atau simbol dari sebuah ide dan konsep. “ikonik” karena Gereja Toraja adalah simbol entitas “Sangtorayan”.
Ketua Panitia Pentahbisan Gereja Toraja Jemaat Kupang, Zet Tadung Allo, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya dan kebanggaannya, pada gedung Gereja Toraja Jemaat Kupang. Pasalnya, tahapan demi tahapan prosesi menuju puncak acara peresmian, berjalan sesuai rencana. Dimulai dari tradisi Ma’somba Tedong dan Ma’pabendan Bate, lalu besok Ma’pairu’.
“Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada bapak gubernur yang berkenan akan meresmikan gedung Gereja Toraja Jemaat Kupang. Terima kasih pula kepada ketua BPS Gereja Toraja yang akan berkenan melayani sekaligus mentahbiskan gereja ini. Mari kita semua Sangtorayan menaikkan pujian dan syukur kepada Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja,” ujar Zet Tadung Allo dalam bincang-bincangnya dengan RakyatNTT.com, semalam (1/6/2025).
Kepala Kejaksaan Tinggi NTT itu menandaskan, acara syukuran pentahbisan Gereja Toraja yang telah berlangsung, dikemas dan dikombain dalam dua budaya, yakni nuansa Toraja dan Flobamora. “Berpadu dalam suatu harmoni keindahan sebagai karunia Tuhan, dan selalu berlandaskan dan mengagungkan kebesaran dan kemuliaan Tuhan semata,” tandas Zet Tadung Allo.



WA Channel
Ikuti Kami
Subscribe
Tinggalkan Balasan