PAGI sekali di tanggal 20 Oktober 2025. Seperti biasa cuaca di Kota kupang mulai terasa panas. Saya buka handphone sambil melihat pesan apa yang belum saya baca semalam. Pada pembaharuan status ada logo SMA Katolik Andaluri.

Saya cek ternyata senior saya Abang Yopi Lati mengucapakan Dirgahayu bagi SMA Andaluri yang ke 66. Sebagai alumni sekolah yang sama, dalam benak saya terbesit rasa kangen yang menyeruak pada pagi yang ramah di Kota Kupang.

Saya masuk Andaluri pada tahun 2000 yang lalu. Latar belakang keluarga yang beragama Katolik tentu menjadi dasar utama untuk saya disekolahkan di Andaluri, sebagai salah satu sekolah yang unggul di Pulau Sumba. Tahun itu Sumba tidak seperti sekarang yang telah menanjak menjadi pulau yang sudah mulai maju.

SMA Katolik Anda Luri merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah tertua di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini berdiri pada 20 Oktober 1959 berkat prakarsa Pater Gerhard Legeland, CSsR, seorang misionaris Redemptoris asal Jerman yang memiliki kepedulian besar terhadap pendidikan di wilayah Sumba.

Pada masa itu akses pendidikan menengah atas di Sumba masih sangat terbatas. Kehadiran SMA Katolik Anda Luri menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang bermutu dan berkarakter. Sekolah ini kemudian tercatat sebagai SMA Katolik keempat di Provinsi NTT, setelah SMA Negeri 1 Kupang, SMA Katolik Syuradikara Ende dan SMA Katolik Surya Atambua.