Jakarta, RakyatNTT.ID Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Badan Meteorologi Dunia (WMO) merilis laporan terbaru berjudul “State of the Climate in Asia 2024” yang menyoroti dampak krisis iklim di Asia semakin mengkhawatirkan.

Laporan ini memperingatkan bahwa sejumlah negara, termasuk Indonesia, berada dalam kategori paling rentan terhadap perubahan iklim ekstrem.

“Tahun 2024 menjadi tahun terhangat atau kedua terhangat yang pernah tercatat di Asia, dengan gelombang panas yang meluas dan berkepanjangan,” tulis WMO dalam laporan yang diterbitkan pada 23 Juni 2025, dikutip dari laman resminya.

Asia Alami Tahun Terpanas dalam Sejarah

Menurut laporan tersebut, suhu permukaan laut mencapai rekor tertinggi di kawasan Samudra Pasifik dan Hindia. Fenomena ini menyebabkan gelombang panas laut yang berdampak pada wilayah pesisir dan mempercepat kenaikan permukaan air laut di atas rata-rata global.

Kondisi ini memperbesar risiko bagi negara-negara kepulauan seperti Indonesia, yang memiliki banyak wilayah dataran rendah di pesisir.

Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, menegaskan bahwa tren pemanasan global di Asia kini meningkat dua kali lipat dibandingkan periode 1961–1990.

“Kesimpulan dari laporan ini sangat menyadarkan kita akan urgensi aksi iklim yang lebih serius,” ujarnya.

Indonesia Jadi Wilayah Paling Banyak Dilanda Bencana Iklim

Dalam laporan tersebut, Indonesia disebut sebagai salah satu wilayah yang paling sering mengalami bencana akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim.
Mulai dari banjir, kekeringan, hingga badai tropis, semua terjadi dengan intensitas lebih tinggi dibanding dekade sebelumnya.