Marthen Bili menambahkan, babi-babi yang sudah dibeli dan diperiksa, rencananya akan dibawa menggunakan kapal ASDP (Ferry) pada hari ini. Namun gagal diberangkatkan, karena ada surat edaran dari Bupati Sumba Timur soal penutupan sementara akses keluar masuk ternak babi.

“Hari ini jadwal keberangkatan kapal dengan lintasan Kupang-Aimere-Waingapu. Tiba di Waingapu, kami lanjut jalan darat ke daerah tujuan di Sumba Barat Daya. Tapi tiba-tiba Sumba Timur tutup dan tidak mau terima babi masuk di sana,” terangnya.

Mewakili para saudagar babi dari Pulau Sumba, Marthen Bili berharap ada kebijakan dari pemerintah yang melonggarkan mereka untuk bisa membawa ternak babi, yang sudah terlanjur dibeli.

“Kami sudah beli babi sebelum edaran keluar. Jadi kami minta solusi. Kalau bisa babi yang sudah kami beli ini dan dinyatakan sehat berdasarkan hasil lab, bisa diangkut pada jadwal kapal berikut. Selanjutnya kami hentikan sementara bisnis ini,” pintanya.

Saudagar lainnya, Paulus Mone, juga menyampaikan harapan senada. Menurutnya, jika ternak babi yang sudah dibeli tidak lekas dikirim, maka sudah tentu mereka akan mengalami kerugian yang tidak sedikit. Sebab ada pengeluaran untuk sewa kandang, beli pakan, dan kebutuhan lainnya yang terus membengkak.