BERIKUT beberapa poin kritis yang menjadi catatan di HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang kita rayakan hari ini:

1. Ketimpangan Pembangunan yang Masih Akut:

Infrastruktur Dasar: Akses jalan berkualitas, air bersih, listrik stabil (terutama di daerah terpencil dan kepulauan), serta sanitasi layak masih menjadi mimpi di banyak wilayah. Pembangunan infrastruktur seringkali terpusat di ibu kota provinsi/kabupaten atau wilayah “strategis”, mengabaikan daerah pedalaman dan pulau-pulau kecil.

Konektivitas: Biaya logistik dan transportasi antarpulau yang tinggi menjadi penghambat utama perdagangan, distribusi barang, dan akses layanan (pendidikan, kesehatan). Hal ini memperparah isolasi ekonomi daerah-daerah terluar.

Kesenjangan Desa-Kota dan Antarwilayah: Kesenjangan fasilitas, peluang ekonomi, dan akses informasi antara kota (seperti Kupang) dengan desa-desa, serta antara pulau-pulau, masih sangat lebar.

2. Kerentanan Pangan dan Ekonomi:

Paradoks Ketahanan Pangan: NTT sering dilabeli sebagai “lumbung pangan” terutama ternak, tetapi pada saat bersamaan rawan rawan pangan dan gizi buruk kronis di tingkat masyarakat, terutama saat musim kemarau panjang. Model pertanian/ternak masih banyak yang tradisional dan rentan iklim.